ada apa dengan film DILAN


Tema  : pencintaan dan  persahabatan
Latar  : 1. Tempat : sekolah, warung bi eem, dijalan buah batu, rumah milea, rumah bunda   dan jakarta
 2.   Waktu : pagi, siang, sore dan malam
`  3. Suasana : bahagia, sedih, tegang dan humoris
Penokohan dan watak :
·                     Milea  : cantik, pintar, baik hati, sopan dan penyanyang
·                     Dilan  : humoris, baik hati, setia kawan dan perhatian
·                     Beni  : perhatian, over protect, pemarah dan manja
·                     Lusy  : baik hati dan perhatian
·                     Bahar  : baik hati, setia kawan dan mudah marah
·                     Bunda  : penyayang, baik hati dan humoris
·                     Bi Eem  : ramah, baik hati
·                     Ibu  : penyayang, baik hati
Alur  :
·                     Pengenalan
Untuk pertama kali Milea Adnan Hussain berjalan menuju sekolah barunya dan dihampiri oleh pengendara motor, pengendara motor itupun berbicara “boleh gak aku ramal? Aku ramal, nanti akan bertemu dikantin” dia adalah dilan, si anggota geng motor bandung tahun 1990 yang satu sma dengan milea.
·                     Timbul masalah
Dilan dan milea makin hari makan terlihat deket, karna kehumorisan dilan membuat milea nyaman di dekat dilan. Namun bukan hanya dilan yang manaruh hatinya di milea,ada banyak dan salah satu teman kelas milea, yaitu jaja. Dan ternyata status milea masih berpacaran dengan beni, pacar dijakarta sebelum pindah kebandung.
·                     Konflik
Semakin hari hubungan dilan dan milea nampak semakain dekat, namun didalam masa pendekatan tersebut Anhar yang selaku teman se-anggota dilan di geng motor merasa dilan berubah. Sikap dilan yang terkadang anhar berfikir bahwa karna milea yang membuat dilan jauh dari geng motor tersebut
·                     Klimaks
Karna ada sesuatu keganjalan, milea akhirnya memutuskan untuk mencari dilan ke warung bi eem. Saat berada di warung bi eem ternyata tidak ada dilan, melaikan ada anhar dan sebagian teman dilan yang bolos sekolah. Anhar yang emosi melihat milea datang ke warung bi eem akhirnya menyindir milea karna kedekatannya dengan dilan membuat dilan merasa jauh dari teman – temannya, dan selalu menomersatukan milea dibanding teman – temannya. Milea pun tersulut emosi, anhan pun makin emosi dan akhirnya anhar  menampar milea.
·                     Peleraian ‘
Dilan pun mengetahui bahwa milea ditampar oleh sahabatnya sendiri pun marah besar, dilan mencari anhar dan akhirnya terjadi perkelahian. Retaklah  persahabatan dengan anhar,dan milea sedikit menjauhi dilan
·                     Penyelesaian
Dan setelah kejadian itu akhirnya milea, dilan dan anhar bersatu, tidak mempersalahkan apa yang  terjadi warung bi eem. Anhar sudah meminta maaf kepada milea dan dilan, mereka pun memaafkannya. Masalah pacar milea yang dijakarta pun sudah berakhir karna sifat pemarah dan overprotect yang sudah membuat milea gerah, dan membuat dilan dan milea akhirnya kembali bersatu dalam ikatan “pacaran” mereka berdua menikmati masa sma mereka dengan kekonyolan dilan yang membuat milea nyaman berada didekat dilan.

Gaya bahasa :
Bahasa yang digunakan dalam novel ini tidak menggunakan bahasa yang baku dan mudah dimengerti tapi dalam novel ini ada beberapa menggunakan bahasa sunda sebagai penguat karna berasa di daerah bandung, tapi ada translet agar pembaca tidak bingung.


Amanat :
Amanat pada novel ini yaitu mengajarkan bahwa kesederhaan merupakan dasar kebahagiaan bagi manusia, selain itu bersikap baiklah pada perempuan karna memang sudah kodrat sebagai laki laki melindungi hak seorang perempuan dan alam novel ini mengajarkan bahwa segala sesuatu yang berasal dari niat pada akhirnya akan berhasil dengan keinginan kita.
Sudut pandang :
Sudut pandang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama serba tau.
·                                                                      Unsur Ektrinsik
 1.                   Nilai Moral
Nilai moral yang ada di novel ini adalah tanggung jawab yang apa yang telah kita lakukan
2.                   Nilai Sosial
Ada rasa kesetiakawanan didalam novel ini, antar sesama geng motor yang dilan jalani banyak rintangan tapi tidak membuat mereka lari dari masalah tersebut.
3.                   Nilai adat Istiadat
Di dalam novel ini  menggunakan aturan adat bandung dalam kegiatan sehari hari
4.                   Nilai Agama
Walaupun dilan anggota geng motor dan sering bolos, tapi ia tidak pernah melewatkan tugasnya sebagai seorang muslim dan memaafkan itulah yang dilan lakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unsur-unsur film DILAN 1990

Tahapan produksi film

Konvensi dalam tata suara