Ide cerita film karya saya (sebagai sutradara)
Tokoh-tokoh yang dipemerankan :
Nada : Hantu yang menyamar jadi
dosen
Sya’ban : Mahasiswi indigo
Ambar : Mahasiswa
Novri : Mahasiswa
Nazirin : Mahasiswa
Semenjak banyaknya mahasiswa yang membicarakan tenteng
hantu. Membuat kabar itu pun tersebar dari mulut ke mulut. Dan akhirnya kabar
itu sampai di telinga 2 orang Mahasiswa Semester 4 di salah satu universitas di
palembang. Mereka takut dan penasaran. Tiba-tiba ada seorang murid indigo
datang menemui kedua Mahasiswa itu. Sebagai pembuktian yang katanya indigo itu
mengakui kalau ada hantu di kelas mereka, Semua Mahasiwa datang ke kampus pada
petang hari karena ada jam tambahan dan dosenpun takkunjung datang sampai
magribpun tlah tiba. Ketika mahasiswa hendak pulang tiba-tiba datanglah dosen
dengan raut muka yang menyeramkan.
Dosenku Seorang Hantu
Sinar mentari mulai terasa di permukaan kulit mereka.
2 Orang sehabat mulai membawa kaki mereka menuju gedung paling ujung
kampus mereka. Sambil mengobrol tak terasa mereka sudah sampai di depan kelas mereka.
Novri dan Nazirin : "sore semua..." (mereka
mengucap serentak)
Sya’ban : "Sore."(dengan muka yang masih malas)
Mereka berdua mulai duduk dibangku masing - masing yang kebetulan mereka duduk bersebelahan.
Novri : "Rin, kamu merasa aneh gak?" (tanya Novri sambil mendekat, duduk sebangku dengan nazirin)
Nazirin : "Aneh bagaimana maksudmu?"
Novri : "Dari kemarin aku merasa ada yang berbeda dengan kelas kita."
Nazirin : "Kalau aku biasa saja sih, masih tetap seperti dulu."
Novri : "Oh ya, kamu pernah tau gak kalau kelas kita ini angker?"
Nazirin : "Kata siapa? jangan sok tau deh."
Novri : "Hari sabtu kemarin ada kakak kelas yang cerita sama aku , katanya dulu ada mahasiswa yang tidak lulus. Lalu orang itu frustasi gitu dan memutuskan untuk bunuh diri dan orang itu memilih terjun dari lantai 2 dan meninggal?"
Nazirin : "Haa, masak to, beneran gak nih?" (muka panik dengan suara yang mencengangkan kelas)
Novri : "Beneran, tanya saja sama pak bon kalau gak percaya!"
Nazirin : "Lha itu, mayatnya rusak gak?"
Novri : "Nggak rusak kok, cuman patah lengan kirinya."
Nazirin : "Owalah , pantes saja kalau kampus kita ini angker."
Sya’ban : "(dalam benak) wah kayaknya perbincangan mereka horor nih, ikutan ah." (menatap nazirin dan Novri) "Hey, apa yang kalian bicarakan?
Nazirin : "Apa sih kepo..."
Novri : "Iya nih, pengen tau aja."
Sya’ban : "Kayaknya horor."
Nazirin : "Ini lho, kampus kita tu ternyata angker."
Sya’ban : "Sudah biasa, sudah dari dulu kampus kita ini angker, bahkan aku saja sering lihat hantunya."
Sya’ban bisa dikatakan orang yang aneh, dia adalah seorang mahasiswa yang bisa melihat hal yang tidak bisa dilihat oleh orang umum. Kadang dia berbincang - bincang sendiri."
Sya’ban : "Sore."(dengan muka yang masih malas)
Mereka berdua mulai duduk dibangku masing - masing yang kebetulan mereka duduk bersebelahan.
Novri : "Rin, kamu merasa aneh gak?" (tanya Novri sambil mendekat, duduk sebangku dengan nazirin)
Nazirin : "Aneh bagaimana maksudmu?"
Novri : "Dari kemarin aku merasa ada yang berbeda dengan kelas kita."
Nazirin : "Kalau aku biasa saja sih, masih tetap seperti dulu."
Novri : "Oh ya, kamu pernah tau gak kalau kelas kita ini angker?"
Nazirin : "Kata siapa? jangan sok tau deh."
Novri : "Hari sabtu kemarin ada kakak kelas yang cerita sama aku , katanya dulu ada mahasiswa yang tidak lulus. Lalu orang itu frustasi gitu dan memutuskan untuk bunuh diri dan orang itu memilih terjun dari lantai 2 dan meninggal?"
Nazirin : "Haa, masak to, beneran gak nih?" (muka panik dengan suara yang mencengangkan kelas)
Novri : "Beneran, tanya saja sama pak bon kalau gak percaya!"
Nazirin : "Lha itu, mayatnya rusak gak?"
Novri : "Nggak rusak kok, cuman patah lengan kirinya."
Nazirin : "Owalah , pantes saja kalau kampus kita ini angker."
Sya’ban : "(dalam benak) wah kayaknya perbincangan mereka horor nih, ikutan ah." (menatap nazirin dan Novri) "Hey, apa yang kalian bicarakan?
Nazirin : "Apa sih kepo..."
Novri : "Iya nih, pengen tau aja."
Sya’ban : "Kayaknya horor."
Nazirin : "Ini lho, kampus kita tu ternyata angker."
Sya’ban : "Sudah biasa, sudah dari dulu kampus kita ini angker, bahkan aku saja sering lihat hantunya."
Sya’ban bisa dikatakan orang yang aneh, dia adalah seorang mahasiswa yang bisa melihat hal yang tidak bisa dilihat oleh orang umum. Kadang dia berbincang - bincang sendiri."
Novri : "Hey jangan ngawur kamu!" (bentak Novri seakan tidak percaya)
Sya’ban : "Aku bisa buktikan kalau kalian tidak percaya." (tantang intan)
Nazirin : "Memangnya kamu bisa buktikan apa?"
Sya’ban : "AKu bisa bawa kamu ke hantu itu, bahkan aku bisa membuatmu melihatnya."
Novri : "Beneran?" (penasaran dengan nada takut)
Sudah hampir satu jam mereka menunggu tapi dosen takkunjung datang, akhirnya mereka berinisiatif untuk pulang ke rumah karena sudah magrib, tiba-tiba datanglah bu nada seorang dosen yang ditunggu dengan raut wajah menakutkan.
Nada : "Malam." (dengan nada standar tapi tegas)
Nazirin, Novri, : "Malam bu." (muka males, terpaksa)
Ambar,Sya’ban
Nada : "Buka buku kalian.
Sya’ban, Nazirin, : "Baik Bu."
Novri, Ambar
Mereka heran melihat ibu itu hanya menunduk dan
berdiam diri saja
Ambar
: (muka heran) "Bu, Tugas yang kemarin dikumpul ya (dengan
nada semangat)
Nada : (Ibu ini menundukan kepala)
Ambar : "Baiklah, bu."
Sya’ban : "Rin, ibu nada ini kayak bukan manusia deh!”
Nazirin : "Kok kamu ngomongnya gitu."
Ambar : "Apa, kamu bilang apa?" (Ketakutan)
Kriiingg...
HP Ambar berbunyi ternyata yang menelponnya adalah bu nada, ambar ketakutan dan menjawab ini yang sedang duduk di depan kami siapa bu. Jawab bu nada “Ibu tidak tau” tiba hp nya mati.
Nada : (Ibu ini menundukan kepala)
Ambar : "Baiklah, bu."
Sya’ban : "Rin, ibu nada ini kayak bukan manusia deh!”
Nazirin : "Kok kamu ngomongnya gitu."
Ambar : "Apa, kamu bilang apa?" (Ketakutan)
Kriiingg...
HP Ambar berbunyi ternyata yang menelponnya adalah bu nada, ambar ketakutan dan menjawab ini yang sedang duduk di depan kami siapa bu. Jawab bu nada “Ibu tidak tau” tiba hp nya mati.
Novri : "Bu sudah waktunya pulang ini." (mulai cemas)
Sya’ban : "Nov, Ini bukan bu nada nov.
Novri : (kaget) "Masa’ sih." (wajah takut)
Ambar : "iya sya’ban. Ini bukan bu nada, bu nada barusan menelponku tadi ‘katanya dia tidak bisa dateng tadi.
Nazirin : "Apa kan kataku, wajar aja badanku merinding dari tadi"
Sya’ban : "Hayo teman –teman kita lari dari kelas ini."
Ambar dan temen-temannya ketakutan, untung ada sya’ban
yang mampu berkomunikasi dengan mahluk gaib dan di kembalikan mahluk itu sesuai
dengan tempatnya
Sya’ban : "Keluar kalian, biar aku saja yang mengatasinya."
Ambar : "Apakah kamu tidak apa-apa kami tinggal."
Sya’ban : "Kalian pergilah, jangan lupa baca doa"
Ambar,Novri : Baiklah, Hati-hati sya’ban.
Nazirin
Akhirnya sa’ban keluar dari kelas dan berkata “Dia sudah kembali ke tempatnya”
Akhirnya sa’ban keluar dari kelas dan berkata “Dia sudah kembali ke tempatnya”
Komentar
Posting Komentar